Rabu, 14 April 2010

ILMU ALAM

Diarsipkan di bawah: Tentang Filsafat, Tentang Ilmu Alam — Oni Suryaman @ 2:59 am
Tags: , ,

feyerabendPaul Karl Feyerabend lahir di Wina, Austria pada tahun 1924. Pada masa mudanya ia tertarik untuk belajar ilmu pasti. Menjelang Perang Dunia II di saat Austria diduduki Nazi Jerman, ia ditarik sebagai tenaga kerja bagi The Third Reich dan sempat menjadi tentara di front Rusia. Sekembalinya ia dari perang, ia belajar filsafat di Wina. Di sana ia sempat belajar dari Berthold Brecht. Kemudian ia pindah ke Cambridge karena tertarik untuk berguru pada Wittgenstein. Sepeninggal Wittgenstein, ia pindah ke London School of Economics dan di sana ia berguru pada Karl Popper. Setelah sebelumnya menganut falsifikasi Popper, ia kemudian menyusun pemikirannya sendiri yang melawan pemikiran Popper. Ia kemudian mengajar di beberapa tempat seperti University of California-Berkeley, Yale dan Minnesota.

Feyerabend adalah seorang filsuf ilmu pengetahuan yang cukup kontroversial. Di kalangan tertentu ia dianggap sebagai musuh ilmu pengetahuan karena mengadvokasi sisi non-ilmiah untuk mencapai kebenaran. Ia juga dituduh sebagai anti rasionalitas karena mengadvokasi sisi intuitif manusia. Untuk tidak jatuh ke dalam pendapat umum, maka ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu apa sebenarnya proyek yang ingin dikerjakan oleh Feyerabend. (lagi…)

Januari 5, 2009

Newton dan Leibniz, dan Konstruksi Baru Sains

Diarsipkan di bawah: Tentang Filsafat, Tentang Ilmu Alam — Oni Suryaman @ 4:23 am
Tags: , , , , , ,

newton_by_blake

Perseteruan antara Newton dan Leibniz telah sering diceritakan di dalam banyak buku teks maupun buku-buku ilmiah populer lainnya. Yang dibahas di dalamnya biasanya adalah mengenai klaim penciptaan kalkulus. Sebuah perdebatan lain sering kali lolos dari perhatian banyak orang, dan perdebatan inilah yang diangkat oleh Cassirer di dalam sebuah tulisannya di dalam Jurnal The Philosophical Review. Perdebatan ini adalah mengenai posisi epistemologis kedua raksasa filsafat ini dalam melihat ilmu alam atau—di dalam bahasa yang dipakai di zaman itu—filsafat alam.

Untuk melihat perbedaan yang mendasar di antara kedua filsuf alam tersebut bukanlah sebuah perkara yang mudah. Sentimen-sentimen yang menyertai perdebatan tersebut mengaburkan esensi dari perdebatan itu sendiri. Surat menyurat yang terjadi di tahun 1715 dan 1716 antara Leibniz dan Samuel Clarke yang membela Newton juga tidak banyak membantu untuk melihat masalah ini lebih jelas. Bahkan tuduhan-tuduhan yang saling dilontarkan satu sama lain malah melebar pada masalah agama. Untuk itu kita perlu masuk ke dalam pemikiran kedua filsuf ini secara mendasar supaya bisa memahami betul inti perdebatan mereka.[1] (lagi…)

Agustus 7, 2007

Manusia Terusir dari Firdaus

Diarsipkan di bawah: Tentang Ilmu Alam, Tentang Peradaban — Oni Suryaman @ 3:43 am
Tags: , , ,

Firdaus

Adam and Eve Driven Out of EdenManusia mulanya hidup seperti halnya binatang, hidup dari alam. Alam yang berlimpah menyediakan semuanya. Seperti layaknya hewan ia tidak menanam. Ia pun tidak menimbun. Bila alam berkekurangan mereka pun akan kepayahan. Mereka hidup layaknya seperti di taman firdaus.

Manusia dari sejak awal mula memakai gaya hidup pendahulunya untuk bertahan hidup yaitu dengan mengumpulkan makanan dari alam. Pendahulu manusia pemakan daging pertama, Homo habilis, diduga awalnya bukan pemburu sejati melainkan pemakan bangkai. Mereka memakan sisa-sisa hasil buruan. Merekalah yang pertama menjadi pemakai alat batu pertama. Berbeda dengan sebelumnya mereka sudah mampu “mengasah” batu dengan batu sampai bisa digenggam dengan baik dan cukup tajam untuk memotong daging maupun memecahkan tulang untuk diambil sumsumnya. Lalu apakah yang membuat keturunan mereka mengubah gaya hidup mereka dari berburu?

Pertama-tama manusia sejak dari pendahulunya perlu dilihat sebagai makhluk teritorial. masing-masing hidup dalam kelompok yang dipimpin seorang “pejantan tangguh”[1]. Masing-masing kelompok akan mempertahankan daerahnya yang kaya akan makanan. Kadang-kadang terjadi persaingan yang menimbulkan perang antar kelompok. Kelompok yang kalah akan terusir ke daerah lain yang kurang baik. Dengan berkembang biak jumlah mereka akan bertambah dan secara otomatis luas daerah. Hal inilah yang memaksa Homo erectus untuk menyebar sampai keluar dari Afrika. (lagi…)

Juli 27, 2007

Manusia, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi

Diarsipkan di bawah: Tentang Ilmu Alam, Tentang Peradaban — Oni Suryaman @ 11:14 am
Tags: , , ,

Apakah itu Manusia?

Leonardo da VinciManusia adalah sebuah makhluk yang unik. Meskipun kita tahu bahwa kita adalah manusia (atau mungkin tidak tahu?) adalah bukan merupakan pekerjaan yang mudah untuk melukiskan apa yang unik pada manusia jika dibandingkan dengan makhluk hidup lain.

Pertama-tama marilah kita lihat dari ciri biologisnya. Manusia adalah makhluk bersel banyak, metazoa, ketimbang makhluk bersel tunggal, protista. Ia juga adalah makhluk bertulang belakang, vertebrata[1], ketimbang makhluk tidak bertulang belakang, avertebrata. Di antara vertebrata manusia tergolong ke dalam kelompok binatang menyusui, mammalia[2], karena ia berdarah panas, menghirup udara, dengan kulit berbulu, dan menyusui bayinya. Lebih lanjut manusia tergolong ke dalam mammalia yang janinnya berkembang di dalam rahim betinanya, eutheria, yang menerima makanan melalui plasenta. Kemudian manusia dikelompokkan ke dalam ordo primata, yang di dalamnya termasuk lemur, tarsius, kera dan kera besar: gorila, orangutan, dan simpanse. Yang membedakan manusia dengan primata lainnya adalah perilaku bipedal, berjalan dengan kedua kaki, berpostur tegak, tulang belakang berbentuk S, dan kaki yang lebih panjang dari tangan. Hanya tangan yang dapat dipakai untuk menggenggam, prehensil, dengan jempol yang besar dan bertenaga, terletak berseberangan dengan jari-jari lainnya yang memungkinkan genggaman yang kokoh. Hampir seluruh tubuh tak berbulu dan hanya ditumbuhi rambut terutama pada bagian kepala. Rahangnya pendek dengan susunan gigi melengkung. Mukanya pendek dan hampir vertikal. Otaknya relatif besar jika dibandingkan dengan makhluk lain terutama pada bagian neo-cortex.[3] (lagi…)

Mei 16, 2007

Sungai dari Firdaus

Diarsipkan di bawah: Resensi Buku, Tentang Ilmu Alam — Oni Suryaman @ 2:15 am
Tags: , , ,

river-out-of-eden.jpgKisah penciptaan dapat ditemui di setiap kebudayaan. Selama beribu tahun kisah semacam itu bertahan sebagai sebuah kepercayaan hingga diguncang oleh sebuah pemikiran yang diusung dua raksasa ilmiah: Charles Darwin dan Alfred Wallace. Manusia sebelumnya puas dengan penjelasan bahwa kuda memang berasal dari kuda, yang diperanakkan oleh kuda, dan seterusnya, dan seterusnya. Lalu pertanyaannya adalah darimana datangnya kuda pertama? Jawaban versi kisah penciptaan adalah “dari sononya”, entah diciptakan oleh yang namanya Dewa atau Tuhan. Teori evolusi memberikan jawaban lain. Setiap keturunan menghasilkan variasi yang sedikit berbeda dengan induknya sehingga setelah akumulasi variasi keturunan berjuta tahun kemudian, dapat menghasilkan keturunan yang kadang berbeda seperti langit dan bumi. Bayangkan saja perbedaan antara anjing Chihuahua dan anjing Saint Bernard yang dulunya berasal dari satu keturunan anjing, padahal mereka baru berpisah dari cabang evolusinya kurang lebih 10.000 tahun yang lalu, saat anjing pertama kali dijinakkan oleh manusia. Masalahnya, teori evolusi meskipun sederhana, seringkali salah dimengerti karena publisitas yang terlalu berpihak. Setiap kali orang mendengar teori evolusi, yang terpikir pasti tentang teori yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera. Untuk menjawab itulah buku “Sungai dari Firdaus” menjadi penting, dan ia ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh orang yang tidak pernah mendalami biologi evolusioner sekalipun. (lagi…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar