Sabtu, 07 Agustus 2010

Dalam malam aku bersujud bertanya.
Ketika bintang bercahaya kenapa aku hampa.
Silih berganti wajah menyapa.
Membawa berita. Juga duka.
Kudengar katanya, La Tahzan, jangan bersedih saja.
Bagaimana bisa?
Gusti Allah tolong bisikan padanya, di setiap kerlip aku melihat asa.
Dengan rasa.
(puisi malam buat kamu. nite2, sweet dreams.)

Dalam pagi aku bersujud padaNya. Terima kasih atas segala.
Malam telah memelukku mesra.
Memastikan aku aman-aman saja.
Dia ada karenaNya.
Membuatku tertawa dalam duka.
Di ruang hampa aku berdoa: Gusti Allah tolong jaga dia dalam rasa.
Pastikan ia selalu ada. Menemaniku menjalankan puasa.
(puisi pagi buat kamu. nice day.)

Dalam sore aku bersujud di ruang kerja.
Bertanya-tanya apakah mentari menghangatkan tubuhnya.
Ataukah angin telah membawa cerita?
Bahwa malam dan pagiku tidak lagi sama.
Dunia telah berwarna. Sejak ada dia.
Oh Gusti Allah, tolong peluk dia dalam sholatnya bersama senja, sebelum tenggelamnya surya ia berbuka.
(puisi sore buat kamu. selamat berbuka.)